SISTEM PENCERNAAN
- Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sistem
yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
- Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan
saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh
tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari
mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
- Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan
sistem pencernaan pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang
terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi
karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga
kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena diberi tubuh yang sehat. Di antara gangguan tersebut, yang
umum terjadi antara lain sebagai berikut.
a.
Karies pada
Gigi (Dental Caries)
Orang
mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentuk
karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan
tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan
tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi.
Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan
pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya,
gosoklah gigimu setelah makan.
b.
Ulkus (Tukak
Lambung/Mag)
Mag adalah
peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam
(HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh
bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
c.
Diare
Diare
merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi
karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.)
melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses
keluar dalam bentuk cair.
d. Sembelit
(Konstipasi)
Jika pada
kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air
justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu
lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus
besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan
sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan
sayur sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh
kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.
- Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus
buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya
penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya
(misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak,
membusuk, dan pecah.
- Gastritis
Gastritis
atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi
sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
- Batu empedu
Batu empedu
adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini
terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
- Disentri
Disentri
disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang
air besar bercampur darah.
- Kanker
Kanker usus
besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah
adanya darah pada feses.
- Teknologi yang berhubungan dengan gangguan pada sistem pencernaan makanan manusia
Ada
beberapa kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat diperiksa
atau diatasi dengan alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop merupakan alat
yang digunakan untuk memeriksa bagian atau organ dalam tubuh melalui celah atau
bagian tubuh yang diiris. Berikut ini akan saya perkenalkan beberapa nama atau
macam-macam endoskop khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu.
Endoskop dan kegunaannya :
- Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.
- Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
- Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
- Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.
- Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum (usus dua belas jari, bagian sari usus halus).
- Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon (ususbesar).
- Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau mengeluarkan gas-gas dari usus.
- Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara anus dan rektum (anorektal).
- Protoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur.
- Gaya hidup sehat pada sistem pencernaan manusia
a. Perbanyak konsumsi serat setiap hari
Serat
tidak hanya berfungsi mencegah gangguan pencernaan tetapi juga penting bagi kesehatan
tubuh secara umum. Kita dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 10-15 gram
sehari. Kita bisa menambah asupan serat dengan menambah konsumsi sayur, buah,
sereal whole grain, serta kacang-kacangan yang kaya akan serat. Selain itu,
pastikan kita membatasi makanan cepat saji, daging merah, dan makanan-makanan
kaya lemak yang merupakan pemicu gangguan pencernaan. Di samping itu, batasi
juga makanan yang banyak mengandung gas seperti brokoli, kedelai, kol bunga
serta minuman-minuman berkarbonasi. Dan jangan lupa perbanyak minum air putih.
Air putih berfungsi untuk membasahi makanan dalam saluran pencernaan, membantu
memecah mineral, vitamin, dan nutrisi sehingga mempermudah proses penyerapan
dan menjaga kecukupan air agar terhindar
dari masalah konstipasi.
b. Jangan
lupa mengunyah dan mengurangi porsi
Mengunyah
merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan, tapi seringkali
dilupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi juga memberi
sinyal pada kelenjar saliva, lambung dan usus halus untuk mulai melepaskan
enzim-enzim pencernaan. Tubuh hanya mempunyai sejumlah enzim pencernaan yang
mungkin saja tidak cukup untuk mencerna tambahan makanan. Selain itu, porsi
makan besar berarti lambung harus memproduksi lebih banyak asam untuk membantu
mencerna makanan. Ini akan meningkatkan kemungkinan mengalami gangguan
pencernaan.
d.
Olahraga
teratur dan hindari stress
Olahraga,
sebagai bagian dari gaya hidup sehat, bisa membantu kita mencegah masalah
pencernaan. Sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Clinical
Gastroenterology and Hepatology, seperti yang dikutip situs askmen menemukan,
aktivitas fisik bisa mengurangi banyak gangguan pencernaan. Dalam studi ini,
para peneliti menemukan hubungan antara obesitas, kurang olahraga, rasa sakit
di perut, diare, dan gejala-gejala gangguan usus. Di sisi lain, stres juga
berpengaruh buruk terhadap sistem pencernaan. Tubuh akan merespon stres dengan
cara mengurangi aliran darah ke perut dan menurunkan produksi enzim-enzim
pencernaan, serta memperlambat proses pencernaan. Akibatnya akan merasa perut
kembung dan juga memicu konstipasi.
e.
Batasi penggunaan
zat anti asam (antacid)
Asam dalam
lambung berfungsi membantu tubuh mencerna makanan. Akan tetapi, pada beberapa
kasus, asam bisa naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi seperti
terbakar. Saat ini terjadi, mungkin yang terpikir adalah antacid yang dijual
bebas di apotik, untuk menetralkan asam. Akan tetapi, jika digunakan berlebih,
antacid bisa menyebabkan lambung kehilangan keasamannya. Hal ini tentunya akan
melumpuhkan fungsi sistem pencernaan dan membuatnya mudah terinfeksi.
f.
Suplemen
enzim pencernaan
Enzim-enzim
pencernaan yang berasal dari tumbuhan bisa membantu menjaga kesehatan
pencernaan dan menguatkan penyerapan nutrisi. Jika kita kekurangan enzim-enzim
pencernaan akibat diet dan kesehatan yang kurang baik, maka suplemen enzim ini
bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala gangguan pencernaan. Tapi,
pastikan dulu berkonsultasi dengan dokter.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentarnya